Pemuda adalah pelaku perubahan bangsa. Di tangan pemudalah
estafet kepemimpinan masa depan sebuah bangsa berada. Melihat sejarah pahlawan Indonesia
pada masa lalu yang telah berhasil meraih kemerdekaan, maka seharusnya kita
sebagai generasi muda meneruskan kembali perjuangan para pahlawan agar tidak
kehilangan identitas sebagai pemuda yang cerdas, kritis dan kreatif. Hal ini
senada dengan pendapat Jufri Yusuf selaku ketua Komisi Nasional
Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Barat Daya selepas melakukan donor darah. “Pemuda itu adalah lokomotif penggerak
pembangunan jadi harus kreatif serta harus menjadi mitra kerja Pemerintah dalam
rangka melakukan pembangunan kedepan”(knpikersamanah.blogspot.com)
Alangkah malunya jika semangat kita kalah membara dengan para
pejuang terdahulu, yang jauh dari berbagai fasilitas yang amat memanjakan. Bukan pemuda jika
selalu berputus asa. Bukan pemuda jika kalah sama yang tua. Pemuda harus
memiliki idealisme tentang mimpi masa depan yang gemilang. Namun bukan hanya
sekadar khayalan belaka, namun tentang sebuah cita-cita mulia. Sekarang bukan
saatnya kita bermalas-malasan saja, sibuk bercanda dengan dengan teman sekelas,
atau pun mempermasalahkan uang bulanan
yang tak kunjung dikirimkan oleh urang tua. Kenapa demikian? Karena di luar
sana masih banyak menumpuk permalasalahan yang mesti kita cari solusinya.
Indonesia tengah berada dalam masa
sulit. Banyak problem yang sedang dihadapi oleh bangsa kita tercinta.
Sebagai salah satu bagian dari warga
Negara, sudah selayaknya kita turut menyumbangkan ide gagasan atau pun andil
dalam upaya menyelesaikan masalah ini. Tak usah berpikir berapa banyak Negara
ini memberikan sesuatu kepada kita, tapi coba tanyakan pada diri kita,
kontribusi apa yang sudah kita berikan untuk negara in. Tak perlu kita
mempermasalahkan besar kecil kontribusi kita untuk negara, karena yang
terpenting adalah kebermanfaatan yang bisa dirasakan masyarakat di Negara ini
oleh sebab program yang kita jalankan. Berawal dari hal kecil itulah sedikit
demi sedikit tangga tujuan Negara akan kita lewati dan kita kan berada pada
puncak tujuan yang diimpikan.
Tak memungkiri, memang dalam suatu
perjuangan diperlukan adanya suatu pengorbanan. Tak mengapa jika dalam menempuh
jalan itu terdapat batu sandungan yang menyulitkan gerakmu, namun perlu kita
ingat, yang menjadikan kita terjatuh adalah bukan batu besar itu melainkan
kerikil kecil. Mengapa bias demikian? Jika kita sombong dengan apa yang kita
lakukan, tidak ikhlas dalam bertindak, maka hilanglah nilai penting dalam
perjuanganmu itu. Jika kita membaca sejarah para pahlawan terdahulu, kita akan
mendapat pelajaran berharga tentang arti penting keikhlasan. Jika tindakan kita
tidak didasari keikhlasan dalam artian ada tujuan yang menguntungkan diri
sendiri, maka ketika tujuan itu tidak tercapai maka dengan mudah semangat itu
bisa hilang seketika.
Maka dari itu saya menasehati diri
saya sendiri dan juga mengajak sahabat-sahabatku pemuda pemudi Indonesia,
bersemangatlah dalam kebaikan. Tunjukan jati diri pemuda sebagai orang yang
cerdas, aktif dan kreatif. Tak mungkin kita mengandalkan orang tua, apalagi
anak anak. Karena orang tua sudah terlalu lemah, sedangkan anak-anak masih
sangat lemah. Tunjukan aksi nyatamu buat lingkungan terdekatmu. Karena
sesungguhnya kunci utama ketika kau hendak mengubah orang lain adalah kau harus
mengubah dirimu sendiri terlebih dahulu.